Sunday, August 31, 2008

Pola Dasar Kewiraswastaan

Sosok kewiraswastaan yang ideal, menuntut nilai-nilai kearah kualitas manusia yang semapan mungkin. Kaitannya dengan dunia politik, mungkin selaras dengan dambaan hadirnya Manusia Indonesia Seutuhnya. Maka, dapat dimengerti kalau dinyatakan bahwa ilmu kewiraswastaan adalah ilmu tentang penghidupan. Ilmu yang akan membukakan pengertian tentang bagaimana seyogyanya manusia meniti penghidupannya dan nilai-nilai apa yang diperlukan untuk dapat mencapai cita-cita hidup hakiki.

Manusia tidak ubahnya sebuah mobil. Mesinnya boleh seperkasa dan setangguh apapun, bodinya juga harus sekuat dan semulus mungkin. Tapi di atas itu semua, mobil harus mempunyai kemudi, dan kemudi itu harus baik, kuat serta mudah untuk dikendalikan. Bila tidak, makin kuat bodinya, makin hebat tenaga mesinnya, makin cepat juga ia akan menimbulkan celaka kepada siapa saja.

Begitupun manusia. Untuk membina manusia menjadi mahluk yang berguna, tidak cukup hanya memberikan kecerdasan, keterampilan atau kepiawaian teknis saja. Prioritas mendasar adalah dengan membangun sikap mental yang baik terlebih dahulu. Sebab, seperti pepatah mengatakan, ilmu tanpa sikap mental menghasilkan kezaliman, sedangkan sikap mental tanpa ilmu adalah kelemahan. Dua aspek ini harus hadir saling isi mengisi, karena jika terjadi absen pada salah satunya, maka akan berdampak buruk.

Struktur prioritas kewiraswastaan terdiri dari 4 (empat) lapisan. Lapisan terdalam merupakan inti (core), sedangkan 3 lapisan berikutnya merupakan pendukung yang ideal untuk mencapai kesempurnaan prestasi. Struktur ini berlaku universal, tidak hanya bagi mereka yang berkarir dijalur wiraswasta. Para pejabat, karyawan, buruh, kaum profesional dan siapa pun seyogyanya memiliki pola dasar ini.

Struktur nilai kewiraswastaan dimaksud terdiri dari elemen-elemen :

1). Sikap Mental (attitude).

2). Kepemimpinan/kepeloporan (leadership).

3). Ketatalaksanaan (management).

4). Ketrampilan (skill)..

Oleh Rusman Hakim

No comments: