Friday, July 10, 2009

Talkshow Bersama Ust.Lihan

Read More......

Wednesday, June 3, 2009

17 Rukun Berbisnis dengan Allah SWT.....

"17 Rukun Berbisnis dengan Allah SWT"

Bab 1 Rukun Bekerja
__Syarat Utama Mendekati Rezeki Tak Terduga

Bab 2 Rukun Kesabaran
__ Syarat Keberanian untuk Menjadi Sukses dan Berhasil

Bab 3 Rukun Taubat
__ Syarat Membuka Gerbang Langit Rezeki

Bab 4 Rukun Kesederhanaaan
__ Syarat Setengah Isi Setengah kosong

Bab 5 Rukun Tawakkal
--- Syarat Mendapatkan Jalan Keluar

Bab 6 Rukun Silaturahmi
_ Syarat Keharusan Wasilah dalam Menarik Kekayaan

Bab 7 Rukun Shadaqah
_ Syarat Melipat gandakan Kekayaan

Bab 8 Rukun Kejujuran
__ Syarat Memperoleh Kepercayaan

Bab 9 Rukun Taqwa
__ Syarat Membuka Hijab Arah yang Tak Terduga

Bab 10 Rukun Ikhlas
__ Syarat Menikmati Kekayaan

Bab 11 Rukun Meminta-minta
__ Syarat Bergantung Hanya Kepada Allah SWT

Bab 12 Rukun Istiqomah
__ Syarat Keberhasilan

Bab 13 Rukun Prasangka
__ Syarat Husnuzhan kepada Allah

Bab 14 Rukun Keyakinan
__ Syarat Mengumpulkan Energi Kekayaan

Bab 15 Rukun Kecerdasan
__ Syarat Menjadi kaya

Bab 16 Rukun Syukur
__Syarat Bertambahnya Kenikmatan

Bab 17 Rukun Kesucian
__ Syarat Diberkahi Kesuksesan dan Kekayaan

Sumber : Buku "17 Rukun Berbisnis dengan Allah SWT"
Karangan : Muhammad Muhyidin

Read More......

Wednesday, May 20, 2009

SYUKUR dan SABAR

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan Jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azabku sangat pedih “ (Q.S Ibrahim : 7)

Ayat diatas menjadi pembuka pengajian Ahad, 17 Mei 2009 oleh sang Master Kubik Leadership Jamil Azzaini.

Tema yang diusung adalah Syukur dan Sabar,lazim ditemukan dalam pribadi muslim paripurna.Syukur ketika menemui kenikmatan ,sabar saat memperoleh musibah.

Prakteknya antara harapan dan kenyataan tidak mudah beriring.Ketika Bahagia tidak berperilaku syukur ,saat beroleh musibah sabar hanya sebatas kata.
Ustadz Jamil mengggambarkan wujud syukur bukan sekadar diucapkan tetapi harus dinampakkan sebagai amal sholeh.Bentuknya bisa berupa pencapaian prestasi terbaik.
Sebagai pribadi kita mempunyai tanggung Jawab terhadap diri sendiri,keluarga serta masyarakat.

Pernahkah terpikirkan dibenak saat kita tiada apa yang nanti dapat kita banggakan dihadapan Nya.Kita dikenang karena kebaikan ataukah segenggaman dosa kesalahan? semua berpulang kita menyikapinya.

Mohammad Yunus, penggagas Grameen Bank peraih Nobel mencontohkan kemuliaan yang telah diraihnya.Kebanggaan yang dapat dibanggakan diharibaan Nya kelak. 6,6 juta rakyat Bangladesh menerima bantuan dan sebagian besar diantaranya telah hidup mandiri .Lebih dari 100 negara mengadopsi sistem yang dia kembangkan .Setiap hari ada 2 replika Grameen Bank di dunia .

Rasulullah Muhammad SAW mencontohkan bagaimana perilaku syukur menurut Islam.

Pertama, Shalat Dhuha yang dipercaya setara dengan sedekah bagi sendi-sendi tubuh.Dzikir,takbir,tahlil,tahmid serta amar ma’ruf adalah kebaikan yang bermakna sedekah.Semua kebaikan ini cukup terwakili hanya dengan 2 rakaat dhuha.

Kedua,hadir di majelis taklim.Keutamaannya seorang alim yang belajar ilmu dan mengajarkannya setara dengan ibadah haji mabrur.

Ketiga, Silaturahim karena dengannya kita akan mendapatkan kelimpahan rejeki dan panjang umur.

Keempat,Mencari nafkah karena keutamaannya dapat menghapuskan dosa yang tidak mungkin dilakukan hanya dengan shalat puasa juga zakat dan Haji.Rasulullah juga Sabdakan bahwa makanan terbaik disisi Allah SWT adalah yang dihasilkan atas jerihpayah pekerjaan yang dilakukannya.

Kelima, Menyebarkan Ilmu,siapa saja yang menunjukkan kebaikan maka baginya akan mendapat pahala setara dengan apa yang diajarkannya.

Keenam, Belum Sempurna Iman seseorang sebelum ia mencintai saudaranya melebihi kecintaan pada dirisendiri

Trainer Nasional yang telah dikenal di Philipine,Brunei, Macau dan Hongkong sangat piawai menghantarkan materi.Terlihat peserta yang hadir merasa bahagia senang dan antusias menerima pencerahan..Ada Jokes segar, Cerita mengharu biru bahkan kisah sedih teramu dengan baik.

Materi yang berikutnya dikupas adalah sabar, artinya ridho terhadap ujian dan tetap istiqomah menjalankan hukum syara’.

Kiat yang dapat digunakan untuk memperolah kesabaran adalah meluaskan hati dan menikmati masalah.Setiap orang bisa beroleh masalah sama tetapi kadar penerimaannya bisa berbeda.

Ada kisah yang menggambarkan bagaimana perbedaan sudut pandang menyikapi masalah akan menghasilkan kondisi berbeda.Konon disuatu masa ada seorang arif bijak memberi pelajaran kehidupan kepada seorang murid.

Murid ini setiap mendapat ujian selalu merasa menjadi orang paling susah kehidupannya.

Suatu hari sang guru mengajaknya ke tepian telaga luas.Beliau mengambil gelas menuangkan sesendok garam dalam gelas minum.Sang guru minta sang murid meminumnya,ketika ditanya tentang rasa sudah tentu rasa asin yang berlebih.

Sejurus berlalu sang guru memerintahkan tetap mengambil sesendok garam tetapi sekarang sang murid diminta menuangkannya diatas telaga.Saat segelas air telaga disorongkan mengambil air telaga,rasa asin seditpun tiada terasa.

Filosofi dan obyektif yang ingin disampaikan adalah setiap orang hidup memiliki problema.Ada yang merasakan asinnya tetapi sebaliknya keluasan hati dapat menggubahnya menjadi tawar.

Sebagai penutup disampaikan salahsatu hadist Rasulullah saw bunyinya:
Dan tiada seorang hamba Allah yang menahan amarahnya, melainkan diisi dadanya oleh Allah dengan iman. (HR Imam Ahmad) Semoga kita diberi kekuatan sabar sebagaimana Rasulullah SAW.

Sumber : http://www.lukmansetiawan.blogspot.com/

Read More......

Saturday, May 9, 2009

Menuju Pemahaman 17 Rukun Bisnis Dengan Allah SWT

"Sesungguhnya keadaan_NYA apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya, "Jaadilah!" maka terjadilah ia." (QS. Yaasiin : 82)

Apa yg tidak bisa diperbuat oleh ALlah SWT? Sebagai muslim, pertanyaan seperti itu sejatinya sudah tidak patut lagi untuk dipertanyakan. Tak perlu di terangkan bahwa Allah adalah Maha Kuasa. Dengan kemahakuasaanya-NYA, tidak ada yg tidak bisa di perbuat-NYA.

Al-Qur`an menyatakan :
"Hampir2 kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereke berhenti. Jika Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu. (QS. Al-Baqarah : 20)

Sungguh Allah SWT berkuasa atas segala sesuatu. Ini sudah jelas. Ini tidak perlu penjelasan lag. Dan ini sudah menjadi keyakinan utama bagi kita yg muslim ini. Tetapi sebentar... Renungkanlah pertanyaan2 berikut ini:
Menurut anda, kira2 mampukah Allah mengubah hidupAnda yg sangat miskin dan sengsara menjadi sangat kaya dan begitu bahagia? Jika Anda menjawab "TIDAK", berarti anda belum mengenal Allah. Berarti anda tidak yakin akan kemahakuasaan Allah. Tetapi jika anda menjawab "YA", yakni Allah SWT berkuasa mengubah hidup anda dari kehidupan yang sangat miskin dan sengsara menjadi sangat kaya dan bahagia lalu kenapa hingga detik ini, Anda belum juga merasakan kekayaan dan kebahagiaan itu?

Disinilah masalahnya. Saya tidak pernah ragu kepada setiap muslim yg di berkahi dengan kayakinan bahwa Allah adalah Dzat Yang Maha Kuasa. Tetapi , saya tidak yakin bahwa tiap muslim benar2 mengerti dan memahami hakikat kemahakuasaan Allah SWT. Setidak2nya, saya pernah memiliki pengalaman yang menunjukkan hal demikian itu. Dalam sebuah training tentang ketauhidan, saya pernah mengajukan pertanyaan berikut ini kepada peserta :

Bisakah Allah SWT memasukkan seorang shalih yang selama hidupnya rajin beribadah, akhlaknya terpuji, serta tidak melakukan perbuatan dosa dan maksiat kedalam neraka? Sebaliknya, bila seorang selama hidupnya itu bergelimang dengan perbuatan dosa dan maksiat, tidak pernah beribadah dan akhlaknya sangat buruk walau dia seorang muslim, maka mampukah Allah memasukkan orang yang seperti ini ke dalam surga tanpa harus melewati neraka?

Setengah yakin setengah ragu, ada beebrapa pesertta yang mengangguk2 dan ada juga yg menggeleng2. lalu saya tanya pada kedua kelompok peserta ini, kenapa mengangguk2? Mereka sepakat bahwa mereka mengangguk karena yakin, “Allah Maha Kuasa. Jadi, bila Dia menghendaki, orang shalih pun akan masuk neraka”.

Kelompok yang menggeleng2 pun tak mau kalah. Tetapi, ketika saya tanyakan alasannya, mereka tidak bisa menjawabanya. Mungkin hati mereka menolak alasan peserta yg mengangguk2 itu. Namun akal mereka tidak bisa memberikan penjelasan bagaimana lisan mereka berkata2 tentang alasan mereka geleng2.

Demikianlah, walau tak ada yang tidak yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, ternyata banyak yang gagal memahami hakikat kemahakuasaan Allah. Kegagalan ini tidak hanya menyangkut masalah tauhid teoritis, kegagalan ini juga terlihat dalam sisi pemahaman akan kemahakuasaan Allah dalam kehidupan muamalah. Termasuk dalm soal bagaimana hidup menjadi kaya, miskin, sukses, bangkrut, sengsara atau menjadi bahagia!

Mari sy perjelas persoalan ini dengan sebuah pertanyaan. “Mampukah Allah, secara tiba2 mengubah hidup anda dari keadaan miskin dan sengsara menjadi kaya dan bahagia?” ketika pertanyaan ini saya ajukan kepada sekelompok orang, mereka menjawab, “Tentu, Allah mampu. Allah Maha Mampu. Bila Dia berkata “Jadi”, maka jadilah.” Hal ini seperti yang di firmankan-NYA berikut ini :

“Sesungguhnya keadaan-NYA apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya, Jadilah! maka terjadilah ia. “ (QS. Yaasiin : 82)

Ayat Al-Qur`an yang mereka kutip itu benar. Tetapi, mereka salah mempergunakan dan memahaminya. Disadari atau tidak, kebanyakan kita juga demikian. Mentang2 mayakini bahwa Allah Maha Mampu, Allah Maha Kuasa, dan Allah Maha Berkehendak, maka segala sesuatu bisa dibikin Allah, walau hal tersebut nyata2 tidak logis, tidak masuk akal dan bahkan bertentangan dengan hokum sebab akibat (Sunnatullah) itu sendir. Fakta yang demikian inilah yg saya temukan di antara anda. Pikiran keislaman anda sesungguhnya tengah sakit, tengah bermasalah dan tengah berada pada ambang kesesatan. Namun, sebagian anda tidak menyadarinya. Malah, sebagian anda justru menolaknya dan tetap pada keyakinan yang keliru.

Allah tidak bermain dadu, demikian kata Einstein. Dan, Allah tidak pernah bermain2, begitu kata saya. Tetapi pikiran anda telah menunjukkan bahwa Tuhan bermain2 dengan ciptaan-NYA, dengan makhluknya juga dengan kita manusia. Sudah jelas di nyatakan oleh Al-Qur`an sebagai berikut :

“Bagi manusia ada malaikat2 yg selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka mengubah keadaan yg ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadapa sesuatu kaum, maka tak ada yg dapat menolaknya dan sekali2 tdk ada pelindung bagi mereka selain Dia”. (QS. Ar-Ra`d : 11)

Jelas Allah tidak akan mengubah keadaan anda jika anda tidak mengubahnya sendiri. Namun, yg terjadi Anda tidak mau berubah dan malah menyerahkan takdir hidup. Anda untuk di ubah dan di sulap Allah. Sebagian dari anda mengatakan bahwa hidup anda itu miskin dan sengsara karena Allah memang menghendaki demikian. Karena itu Anda merasa tidak perlu mengubah hidup anda dari keadaan miskin dan sengsara. Jika anda mengubahnya, anda merasa melawan takdir-NYA! Astaghfirullah.

Guru Ching Hai berkata, “Kadang kala, kita di lahirkan dalam keadaan fakir miskin (sengsara) karena tuhan menghendaki kita belajar bersemangat, pantang mundur, dan berlatih keberanian diri.

Guru Ching Hai yang nyata2 bukan muslim saja benar. Anda yg muslim jika memiliki pemikiran seperti itu justru keliru. Persis seperti jawaban sebagian kelompok di dalam Islam yang mengharamkan filsafat dan logika mematikan akal dan membelunggu pikiran hanya untuk membaca teks2 Al-Qur`an dan As-sunnah yang mengatakan “bisa” dan mampu terhadap pertanyaan, mampukah Allah memasukkan seekor gajah ke dalam sebutir telur tanpa pecah dan tanpa mengubah besarnya tubuh gajah?!”

Ada dua kisah tentang preman yg bertaubat dan seorang pemuda yg mendapatkan rezeki nomplok. Nantikan catatan berikutnya yah karena sudah malam …. 

Semoga bermanfaat.

Sumber Buku :
Judul : 17 Rukun Berbisnis dengan Allah SWT
Karangan : Muhammad Muhyidin

Read More......