Saturday, May 9, 2009

Menuju Pemahaman 17 Rukun Bisnis Dengan Allah SWT

"Sesungguhnya keadaan_NYA apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya, "Jaadilah!" maka terjadilah ia." (QS. Yaasiin : 82)

Apa yg tidak bisa diperbuat oleh ALlah SWT? Sebagai muslim, pertanyaan seperti itu sejatinya sudah tidak patut lagi untuk dipertanyakan. Tak perlu di terangkan bahwa Allah adalah Maha Kuasa. Dengan kemahakuasaanya-NYA, tidak ada yg tidak bisa di perbuat-NYA.

Al-Qur`an menyatakan :
"Hampir2 kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereke berhenti. Jika Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu. (QS. Al-Baqarah : 20)

Sungguh Allah SWT berkuasa atas segala sesuatu. Ini sudah jelas. Ini tidak perlu penjelasan lag. Dan ini sudah menjadi keyakinan utama bagi kita yg muslim ini. Tetapi sebentar... Renungkanlah pertanyaan2 berikut ini:
Menurut anda, kira2 mampukah Allah mengubah hidupAnda yg sangat miskin dan sengsara menjadi sangat kaya dan begitu bahagia? Jika Anda menjawab "TIDAK", berarti anda belum mengenal Allah. Berarti anda tidak yakin akan kemahakuasaan Allah. Tetapi jika anda menjawab "YA", yakni Allah SWT berkuasa mengubah hidup anda dari kehidupan yang sangat miskin dan sengsara menjadi sangat kaya dan bahagia lalu kenapa hingga detik ini, Anda belum juga merasakan kekayaan dan kebahagiaan itu?

Disinilah masalahnya. Saya tidak pernah ragu kepada setiap muslim yg di berkahi dengan kayakinan bahwa Allah adalah Dzat Yang Maha Kuasa. Tetapi , saya tidak yakin bahwa tiap muslim benar2 mengerti dan memahami hakikat kemahakuasaan Allah SWT. Setidak2nya, saya pernah memiliki pengalaman yang menunjukkan hal demikian itu. Dalam sebuah training tentang ketauhidan, saya pernah mengajukan pertanyaan berikut ini kepada peserta :

Bisakah Allah SWT memasukkan seorang shalih yang selama hidupnya rajin beribadah, akhlaknya terpuji, serta tidak melakukan perbuatan dosa dan maksiat kedalam neraka? Sebaliknya, bila seorang selama hidupnya itu bergelimang dengan perbuatan dosa dan maksiat, tidak pernah beribadah dan akhlaknya sangat buruk walau dia seorang muslim, maka mampukah Allah memasukkan orang yang seperti ini ke dalam surga tanpa harus melewati neraka?

Setengah yakin setengah ragu, ada beebrapa pesertta yang mengangguk2 dan ada juga yg menggeleng2. lalu saya tanya pada kedua kelompok peserta ini, kenapa mengangguk2? Mereka sepakat bahwa mereka mengangguk karena yakin, “Allah Maha Kuasa. Jadi, bila Dia menghendaki, orang shalih pun akan masuk neraka”.

Kelompok yang menggeleng2 pun tak mau kalah. Tetapi, ketika saya tanyakan alasannya, mereka tidak bisa menjawabanya. Mungkin hati mereka menolak alasan peserta yg mengangguk2 itu. Namun akal mereka tidak bisa memberikan penjelasan bagaimana lisan mereka berkata2 tentang alasan mereka geleng2.

Demikianlah, walau tak ada yang tidak yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, ternyata banyak yang gagal memahami hakikat kemahakuasaan Allah. Kegagalan ini tidak hanya menyangkut masalah tauhid teoritis, kegagalan ini juga terlihat dalam sisi pemahaman akan kemahakuasaan Allah dalam kehidupan muamalah. Termasuk dalm soal bagaimana hidup menjadi kaya, miskin, sukses, bangkrut, sengsara atau menjadi bahagia!

Mari sy perjelas persoalan ini dengan sebuah pertanyaan. “Mampukah Allah, secara tiba2 mengubah hidup anda dari keadaan miskin dan sengsara menjadi kaya dan bahagia?” ketika pertanyaan ini saya ajukan kepada sekelompok orang, mereka menjawab, “Tentu, Allah mampu. Allah Maha Mampu. Bila Dia berkata “Jadi”, maka jadilah.” Hal ini seperti yang di firmankan-NYA berikut ini :

“Sesungguhnya keadaan-NYA apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya, Jadilah! maka terjadilah ia. “ (QS. Yaasiin : 82)

Ayat Al-Qur`an yang mereka kutip itu benar. Tetapi, mereka salah mempergunakan dan memahaminya. Disadari atau tidak, kebanyakan kita juga demikian. Mentang2 mayakini bahwa Allah Maha Mampu, Allah Maha Kuasa, dan Allah Maha Berkehendak, maka segala sesuatu bisa dibikin Allah, walau hal tersebut nyata2 tidak logis, tidak masuk akal dan bahkan bertentangan dengan hokum sebab akibat (Sunnatullah) itu sendir. Fakta yang demikian inilah yg saya temukan di antara anda. Pikiran keislaman anda sesungguhnya tengah sakit, tengah bermasalah dan tengah berada pada ambang kesesatan. Namun, sebagian anda tidak menyadarinya. Malah, sebagian anda justru menolaknya dan tetap pada keyakinan yang keliru.

Allah tidak bermain dadu, demikian kata Einstein. Dan, Allah tidak pernah bermain2, begitu kata saya. Tetapi pikiran anda telah menunjukkan bahwa Tuhan bermain2 dengan ciptaan-NYA, dengan makhluknya juga dengan kita manusia. Sudah jelas di nyatakan oleh Al-Qur`an sebagai berikut :

“Bagi manusia ada malaikat2 yg selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka mengubah keadaan yg ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadapa sesuatu kaum, maka tak ada yg dapat menolaknya dan sekali2 tdk ada pelindung bagi mereka selain Dia”. (QS. Ar-Ra`d : 11)

Jelas Allah tidak akan mengubah keadaan anda jika anda tidak mengubahnya sendiri. Namun, yg terjadi Anda tidak mau berubah dan malah menyerahkan takdir hidup. Anda untuk di ubah dan di sulap Allah. Sebagian dari anda mengatakan bahwa hidup anda itu miskin dan sengsara karena Allah memang menghendaki demikian. Karena itu Anda merasa tidak perlu mengubah hidup anda dari keadaan miskin dan sengsara. Jika anda mengubahnya, anda merasa melawan takdir-NYA! Astaghfirullah.

Guru Ching Hai berkata, “Kadang kala, kita di lahirkan dalam keadaan fakir miskin (sengsara) karena tuhan menghendaki kita belajar bersemangat, pantang mundur, dan berlatih keberanian diri.

Guru Ching Hai yang nyata2 bukan muslim saja benar. Anda yg muslim jika memiliki pemikiran seperti itu justru keliru. Persis seperti jawaban sebagian kelompok di dalam Islam yang mengharamkan filsafat dan logika mematikan akal dan membelunggu pikiran hanya untuk membaca teks2 Al-Qur`an dan As-sunnah yang mengatakan “bisa” dan mampu terhadap pertanyaan, mampukah Allah memasukkan seekor gajah ke dalam sebutir telur tanpa pecah dan tanpa mengubah besarnya tubuh gajah?!”

Ada dua kisah tentang preman yg bertaubat dan seorang pemuda yg mendapatkan rezeki nomplok. Nantikan catatan berikutnya yah karena sudah malam …. 

Semoga bermanfaat.

Sumber Buku :
Judul : 17 Rukun Berbisnis dengan Allah SWT
Karangan : Muhammad Muhyidin

No comments: